Segenggam Rindu Dari Sudut Kota 1001 Goa


Ahad, 22 July 2012...07.32 am....

Alhamdulillah pagi ini Allah mengizinkanku untuk merampungkan salah satu karya best seller Ust. Sallim A. Fillah Dalam Dekapan Ukhuwah. Ada titik air di sudut mata ini, teringat wajah-wajah para sahabat seperjuangan di kampus berkelebatan. Ya, 14 Juli 2012 menjadi momentum yang mengharu biru bagi kita, ada segudang kebahagiaan saat satu “garis finish” ini selesai terlewati, namun di satu gudang yang lain, ada asa yang teramat menyesakkan, bahwa kita akan berpisah kawan. Tapi inilah ritme kehidupan yang harus kita tempuh, karena jalan perjuangan kita masih panjang. 

Saat ini kita berada jauh dari jangkauan tangan, kita sedang berproses melebarkan lingkaran kecil kita, mengambil peran besar sebagai pengambil cinta dari langit lalu menebarkannya di bumi yang saat ini kita pijak untuk menyemai bibit-bibit baru, menambah kilau cahaya-cahaya kebenaran para penerus tongkat estafet dakwah di bumi-Nya. 


Sebuah keyakinan akan kemenangan dakwah yang terekam dalam firman-Nya “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS. An-Nuur : 55) telah menggerakkan kita untuk berpeluh-peluh, bersicepat, mengikis harta, raga dan jiwa tanpa ragu akan hasil jernih atau perih, karena kita berupaya untuk menjadi golongan yang terlatih, sadar dan menghargai tanggung jawab.

Ada kalanya kita seperti dua mata, tulis Ust. Sallim dalam karyanya ini, tak pernah berjumpa tapi selalu sejiwa. Kita menatap ke arah yang sama walau tak berjumpa, mengagumi pemandangan indah dan berucap: Subhanallah. Kita bergerak bersama walau tak berjumpa mencari pemandangan yang dihalalkan menghindar dari yang diharamkan dan berucap: Astaghfirullah. Kita menangis bersama walau tak berjumpa dalam kecewa, sedih, ataupun gembira, duka dan bahagia, dan tetap berucap: Alhamdulillah. Kita terpejam bersama walau tak berjumpa memberi damai dan rehat sambil berucap: laa haula wa laa quwwata illa billah...tapi kadang kita perlu menjadi dua tangan berjumpa dalam sedekap shalat, berjama’ah menghadap Allah. Tapi kadang kita perlu menjadi dua tangan berjumpa dalam membersihkan segala kotor dan noda dari badan...

Namun kawan biarlah kita tak bersama, asalkan kita masih berputar dalam dakwah, kemana pun arah putarannya, maka biarlah Allah yang menjaga, semuanya, dan teruslah berkerja  "..., maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. At-taubah : 105)

Segenggam rindu untuk kalian semua
Dari sudut Kota 1001 Goa...
Aku mencintai kalian semua karena Allah

#EpisodeDilahanAbu
-abu
11:22 pm

1 komentar:

  1. Dalam Dekapan Ukhuwah, tetap semangat di manapun berada. Karena setiap kesempatan yang Allah SWT berikan akan menjadikan diri kita berharga. Semangat Mb Vika!! :D

    BalasHapus