Pribadi Pengukir Prestasi



By : Vika Al-Khairaat Putri Az-Zahra*

Sobat, setiap kita adalah pribadi-pribadi pengukir prestasi. gak percaya?? Coba flash back bagaimana kita dahulu sebelum kita terlahir kedunia ini. Dulu sebelum awal kelahiran kita didunia ini, kita telah berkompetisi dalam sebuah ajang yang bergengsi, bersaing degan jutaan kompetitor lain untuk memenangkan sebuah pertandingan.

Cikal bakal manusia sebelum dilahirkan menjadi sebuah ajang kompetisi awal yang tertorehkan nama kita disana, ya proses bertemunya sel sperma dan sel telur (ovum) disaat itulah kompetisi awal kita. Saat itu sekitar 150 juta sperma yang salah satunya adalah kita berlomba-lomba berjuang untuk mencapai sel telur yang terdapat dalam ovarium ibu kita. Saat itu dengan segala upaya kita berusaha untuk terus melaju mengalahkan jutaan kompetitor lain dan mencapai sel telur.

Perjalanan panjang untuk menuju sel telur penuh dengan berbagai rintangan, banyak kompetitor yang berguguran, dan hanya satu sel sperma yang paling gigihlah yang kemudian berhasil menembus dinding sel ovum yang cukup tebal. Ketika sudah ada satu sel sperma yang masuk, maka akses untuk sel sperma yang lain akan tertutup. Lalu siapakah sel sperma pemenang itu? Itulah kita, kitalah yang berhasil terlahir didunia ini yang menjadi pemenangnya. Yang harus kita ingat disini kita tidak hanya bersaing dengan beberapa puluh pesaing, tetapi kita bersaing dengan ratusan juta .

Dan ternyata kompetisi itu belum usai sobat, sekarang kita juga sedang berkompetisi dengan teman-teman kita yang lain. Berkompetisi dalam kebaikan dan dalam semua prestasi yang hendak kita ukirkan. Fastabiqul Khairaat (berlomba-lomba dalam kebaikan) itulah yang Allah SWT perintahkan untuk kita didunia ini dalam mengukir prestasi.

Setiap kita adalah pribadi yang terlahir dengan potensi yang sama yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita, kita adalah pribadi yang unggul dengan keunggulan kita sendiri, kita adalah pribadi yang unik, dan kita hanya ada satu di dunia ini. Maka seharusnya, tidak ada alasan bagi kita untuk mundur dari persaingan, Lomba Karya Ilmiah yang hanya diikuti ratusan peserta, dan menjadi yang terbaik dikelas dengan beberapa puluh peserta. Tidak ada alasan untuk kita berhenti dari persaingan apapun, hanya karena kita takut tidak berpeluang menang karena pesertanya banyak, padahal kompetisi yang sekarang kita ikuti jauh lebih sedikit para pesaing kitadari pada dulu saat kita bertarung untuk menjadi bakal manusia. So beranilah berbeda dengan yang lain, dan ukirlah prestasi terbaikmu yang menjadi pembeda sejarah atas dirimu dengan yang lain.

SEMANGAT berkompetisi para pribadi pengukir prestasi!

Never Give Up!!

*Penulis adalah team trainer Supermuda Indonesia bidang Marketing, yang saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa Pendidikan Matematika UAD, penulis juga aktiv diDept. HUMAS KAMMI Komisariat Ahmad Dahlan
Tulisan juga dpt dilihat di http://supermudaindonesia.com/smi/?page_id=12