Cerita Tentang Kebersamaan



Pertemuan kita kali ini, bukan sekedar kawan lama tak jumpa,,,
Tapi kita bertemu ada satu makna, kita punya satu perjuangan,,,(TAZAKKA_Sahabat Perjuangan)

Alunan nasyid Tazakka menemani agenda menulisku malam ini, hmmmmf tulisan ini sudah lama ingin ane goreskan, tetapi baru detik ini Allah mengizinkan.
Saudariku izinkan ane untuk mengungkapkan segala isi hati yang selama ini terpendam dalam relung hati ini...
Karena-Nyalah kita bertemu dalam ukhuwah ini, tinta telah kering tertorehkan dalam kitab laufuh Mahfudz, dan takdir telah terjadi. Pertemuan kita telah direncanakan-nya, dan pertemuan itu memulai babak baru perjalanan keseharian kita yang tertorehkan dalam lembar-lembar sejarah kehidupan dalam suatu wadah yang bernama ukhuwah.

Hari demi hari yang telah kita lewati penuh dengan warna-warni kehidupan yang menghiasi kebersamaan kita; canda, tawa, tangis, marah, kesal, dongkol, gregetan dan segala “sifat-sifat kemanusiaan” mengiringi kebersamaan ini. Ia menjadi warna-warni pelangi kebersamaan kita.

Bukan tanpa sebab Allah mempertemukan kita, karena segala yang ia ciptakan akan menjadi sebuah pelajaran bagi para “ulil albab”. Ya kebersamaan ini tercipta karena Ia ingin kita saling belajar dari satu dan lainnya, karena Ia ingin kita saling kita membagi dan berbagi segala yang kita miliki.

Hmmmmmf rasa kesal, dongkol, gregetan dan marah yang terkadang menyambangi ukhuwah ini memicu bibit-bibit penyakit hati yang semakin subur akibat provokasi syaitan yang berusaha menghalangi indahnya ukhuwah ini. Kadang egoisme dan keras kepala yang masih terpatri dalam dada juga menjadi kerikil-kerikil tajam yang bertebaran dalam perjalanan ukhuwah ini.

Memang, indahnya kebersamaan ini akan lebih terasa nanti, saat kita tak bersama lagi, saat diri kita terpisahkan (fisik) oleh rentang jarak dan waktu yang membatasi, saat kita mulai melangkahkan kaki dakwah kita ke tempat yang lebih luas, “sya’bi, ataupun profesi kt”. Teringat seorang sahabat perjuangan yang dulu menemani hari-hari dalam kebersamaan dan kini kita terpisahkan..rasa “sedutan”(kehilangan)itu muncul saat jarak kebersamaan itu mulai jauh membentang. Ya kita akan mulai merasa bahwa “engkau (saudariku)sangat berarti”saat raga ini terpisahkan.
Mengapa demikian?? Ya karena indahnya kenangan kebersamaan itu lebih terasa. Hari2 yang pernah bersama kita lalui, saat itu menjadi sebuah cerita indah yang menghiasi memori kita.

Saudariku,,,selama kebersamaan kita, ambil hal-hal yang bermanfaat dariku, jangan biarkan hal-hal yang tidak engkau sukai dariku, ikut merasuk kedalam relung jiwamu. Ambil pelajaran kebersamaan kita yang bermanfaat, dan buanglah ampasnya...entah 5-10 tahun lagi saat kita bertemu kembali pasti akan banyak hal yang berbeda. Dan aku tidak tau apakah Ia masih mengizinkan kita untuk bertemu kembali.

Cerita kebersamaan ini akan terus terpatri, hingga diri ini tak ingat lagi. Biarkan cerita kebersamaan ini menjadi sebuah kisah yang akan mendobrak semangat kita untuk menjadi diri yang lebih berarti...warna-warni potensi yang kita miliki semoga dapat kita optimalkan untuk menjadikan diri insan yang lebih berarti. maka, daripada berfokus pada perbedaan yang melemahkan, mari kita fokus pada kelebihan yang mengundang kecemerlangan.ukhibukum fillah
***
Ya Rabb, lapangkanlah dada ini.. beningkanlah jiwa ini.. sehingga kebijaksanaan selalu menjadi atribut diri dan ketaqwaan selalu menjadi pakaian suci..


Vika Al-Khairaat Putri Az-Zahra
Selasa; 01 Februari 2011
23 :10 pm