Da’i itu hendaknya seperti kipas angin,
Terus berputar dalam lingkaran yang sama..
Kehadirannya membawa kenyamanan,
Terus berputar dalam lingkaran yang sama..
Kehadirannya membawa kenyamanan,
Pergerakannya berbuah kesejukan,
Bagi orang-orang yang berada di sekelilingnya.....(Catur Setyo Nugroho)
Bagi orang-orang yang berada di sekelilingnya.....(Catur Setyo Nugroho)
Terkadang, sebuah kebosanan merasuk pada
diri seorang da’i, dia merasa bosan dan lelah akan jalan hidupnya, yang “hanya”
tercurahkan untuk dakwahnya. Berkutat untuk hal-hal serupa, layaknya kipas
angin yang hanya bergerak dan berputar dalam lingkaran yang sama. Ada sebuah
keinginan untuk pergi sementara waktu, meletakkan beban amanahnya mencari
sebuah ‘energi’ baru yang akan memberikannya kekuatan untuk bergerak kembali.
Dalam titik batas bawah semangatnya tersebut,
seorang da’i hendaknya ber-muhasabah,
mengevaluasi perputaran aktivitasnya selama ini, apakah nutrisi ruhiyahnya
sebanding dengan aktivitas amaliyahnya selama ini, lebih banyak atau lebih
sedikit?. Hendaknya dia bertanya pada dirinya mungkin ada yang salah dengan
cara dakwahnya, bila pergerakan amalnya selama ini membuat kegerahan, sesak dan
kepanasan bagi orang-orang disekitarnya, mungkin juga ada yang keliru dengan
metode dakwahnya, maka tanyakan kepada hatimu wahai da’i, renungkanlah! Adakah
yang salah dengan niatmu, atau adakah energi lain yang membuatmu berlari
kencang, selain karena-Nya.
Seorang da’i adalah cahaya
yang menjadi pengemban amanah besar selaku pengambil cinta dari langit lalu
menebarkannya dibumi. Cahaya tersebut tak akan berbinar terang dan lama jika
seorang da’i hanya menjadi sebatang lilin yang menyinari sekelilingnya namun
tubuhnya sendiri hancur, karena dia tidak mengambil pundi-pundi cinta-Nya dari
langit.
Pundi-pundi cinta-Nya-lah yang akan
membuat seorang da’i mempunyai bekal yang cukup untuk menjalankan amanah-amanah
kebaikan di bumi, dan membuat seorang da’i senantiasa bergerak dalam arus
putaran dakwah yang sama. Aktivitas kesehariannya bukanlah rutinitas yang akan
menjemukan dirinya, namun aktivitas kesehariannya menjadikannya tidak pernah
“kenyang” untuk terus menebarkan kebaikan yang semakin mendekatkan dirinya
kepada Allah dan meraih ridha-Nya.
Untuk dapat meraih pundi-pundi cahaya cinta-Nya
selayaknya seorang da’i menempa ruhiyahnya, mencari ‘kelebihan’ energi jiwa ditaman-taman
syurga dunia (majelis ilmu), disepertiga malam terakhir saat ber-khalwat dengan-Nya, dibacaan surat
cinta-Nya (Tilawah Al-Qur’an), disirah utusan-Nya yang harum semerbak(sirah
Nabawiyah),dan di ibadah-ibadah nafilah(sunnah). Amalan-amalan tersebut adalah
jalan bagi para da’i untuk dapat memenuhi kekuatan sehingga mereka mampu menebarkan
kelebihan - kelebihan tersebut untuk kemanfaatan bagi sesama.
Jika para da’i mampu melakukan
amalan-amalan tersebut secara kontinue dan berkesinambungan, InsyaAllah mereka
akan mampu mengambil pundi-pundi cinta-Nya, sehingga jiwa mereka akan
memancarkan cahaya yang bersih, hati mereka akan menjadi sumber keikhlasan, dan
ruh mereka akan mencapai puncak kesucian. Bahkan para penebar kebaikan tersebut
mampu untuk semakin menebarkan cahaya-Nya secara luass, semakin bermanfaat bagi
sesama dan menjadi panutan yang diidam-idamkan.* Wallahu’alam bishawab
Wahai da’i
Teruslah Istiqomah menjadi kipas-kipas
dakwah
Biarkanlah kebosanan dan kelelahan itu
hinggap,
tapi tak usah kau hiraukan,
karena orang-orang disekitarmu merasa
nyaman dan sejuk akan kehadiranmu
Kehadiranmu membawa ketenteraman, karena
kau datang membawa solusi
Wahai Dai,
Teruslah malangkah, karna langkahmu penuh dengan hikmah..
Teruslah bergerak, karna pergerakanmu membuat kesesatan dan kezhaliman terserak..
Teruslah bertahan, karna hadirmu kan berbuah persatuan dan kejayaan Islam..
Teruslah malangkah, karna langkahmu penuh dengan hikmah..
Teruslah bergerak, karna pergerakanmu membuat kesesatan dan kezhaliman terserak..
Teruslah bertahan, karna hadirmu kan berbuah persatuan dan kejayaan Islam..
Referensi :
Tarbiyah Ruhiyah_Dr. Abdullah Nasih Ulwan
Untukmu Kipas-kipas Dakwah_ Catur
Setyo Nugroho_Fimadani.com
*Untuk Ingatan Diri
By Vika Al-Khairaat Putri Az-Zahra
Ruang pena dalam Tarbiyah kesabaran
cinta-Nya
Senin, 27 Agustus 2012/ 09 Syawal 1433 H
10 : 21 am
Send a free Mystery Gift to your Facebook pals where they 우리카지노 can win considered one of 3 mysterious coin prizes!
BalasHapusOur site additionally supplies reviewsand recommendations into casinos, slot machines and on line casino bonuses that these online casinos could have on their roster