![]() |
Salah satu karunia terbesar dari Allah SWT bagi seorang wanita
yang telah bersuami, saat Dia mengamanahkan dalam rahimnya sebuah kehidupan
baru yang mulai berkembang sebagai cikal bakal generasi penerusnya dimasa
mendatang. Menjadi kodrat seorang perempuan untuk mengalami fase kehamilan dan
melahirkan anak, apapun dan bagaimanapun prosesnya, itu semua merupakan
ketetapan dari Allah SWT.
Dalam sebuah tulisan saya waktu lalu yang berjudul Sekolah Dalam
Perut(http://catatan-akhwat.blogspot.com/2013/03/sekolah-dalam-perut.html)
telah kita pelajari bersama cara mendidik anak kita dalam kandungan, artikel
ini adalah artikel lanjutan dari tulisan tersebut dalam rangka mendidik
generasi penerus kita sebagai “qurata ayyun”, yang akan menjadi salah
satu generasi penegak kalimatullah di bumi Allah ini.
Setelah seorang wanita mengandung dan usia kandungannya sudah
mencapai masanya untuk melahirkan, maka atas rahmat-Nya-lah Dia mengeluarkan
bayi tersebut dari rahimnya. Dalam sebuah firman-Nya: “Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur” [QS.an-Nahl
: 78] Allah memberitahukan kepada kita bahwa fungsi pertama yang dianugerahkan
kepada seorang bayi yang baru lahir adalah pendengaran kemudian penglihatan dan
hati.
Dalam sebuah kuliah singkat tujuh menit disebuah agenda Ramadhan
Dr. Harun Rasyid, salah satu Dosen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas
Negeri Yogyakarta menyampaikan ilmunya tentang cara mendidik generasi soleh/ah, berpengetahuan, dan berilmu di masa emas (usia 0-8
tahun) yaitu dengan mengikuti petunjuk Allah SWT dalam firman-Nya disurat
an-Nahl ayat 78 diatas. Syarat yang pertama adalah mengoptimalkan fungsi
pendengaran melalui indra yang bernama telinga yang dengan indra
pendengaran tersebut setiap orang bisa mendengar suara dan dapat menerima
informasi. Dalam hal ini untuk mengoptimalkan fungsi
pendengaran seorang anak dalam masa emas peran orangtua khususnya Ibu yang
menjadi madrasah utama bagi seorang anak hendaknya menyampaikan informasi
sebanyak-banyaknya tentang berbagai nama-nama benda dalam berbagai bahasa yang
akan menjadi dasar seoarang anak memperkaya berbagai suku kata dalam memory-nya.
Kedua adalah dengan mengoptimalkan fungsi penglihatan melalui
indra yang bernama mata, dengan mata setiap manusia dapat melihat berbagai
sosok dan wujud benda sehingga dengannya ia dapat mengenal dan membedakan. Mengoptimalkan
fungsi penglihatan ini yakni dengan cara mengenalkan seorang anak berbagai
bentuk benda-benda yang ada disekelilingnya baik dalam bentuk kongkrit ataupun
gambar. Dengan begitu seorang anak akan mengenali nama benda-benda di
sekitarnya, dan
melihat segala sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan ini.
Dan ketiga
adalah mengoptimalkan fungsi hati yang diartikan sebagai akal atau
perasaan yang dengannya seseorang akan memahami, membedakan antara yang baik dan
buruk, sebagai petunjuk dan kesesatan, kesalahan dan kebenaran. Mengoptimalkan fungsi
hati seorang anak yaitu dengan mengoptimalkan akal atau perasaannya untuk
mengingat dan mendengar segala perbuatan yang dilihat dan didengarnya dari
orang-orang disekitarnya, oleh karenanya orangtua harus cermat dalam
menempatkan anak pada posisi baik atau buruk disisi lingkungan kehidupannya,
karena lingkungan mempunyai peraan yang cukup besar dalam mempengaruhi
kepribadian seorang anak dimasa mendatang.
Karenanya fungsi pendengaran, penglihatan dan
hati telah Allah sampaikan tersebut hendaknya dapat dioptimalkan oleh para
orangtua dimasa emas(usia 0-8 tahun) untuk membentuk kemampuan dan kepribadian anak
sebagai bibit-bibit unggul masa depan dengan memperhatikan pendidikan usia dini
bagi mereka. Setiap orang tua yang mampu “menguasai dan mengoptimalkan” masa
emas ini, insyaAllah masa depan anak mereka akan penuh dengan kebaikan dan wujud
cita-cita untuk menjadikan anak-anak kita sebagai “qurata
ayyun” akan tercapai. Wallahu’alam bishawab...
Semoga bermanfaat...
Ref : Dari berbagai sumber
Yogyakarta, 01 September 2013
10:26 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar